Popular Posts

masukan E-mail mu untuk berlannganan:

Delivered by FeedBurner

Selasa, 21 Desember 2010

jeritan hati kuncoro

Kuncoro lahir ditengah keluarga yang sederhana, bapaknya tukang tambal ban, sedangkan ibunya berjualan sayuran di pasar. Beratnya beban hidup membuat Kuncoro menjadi anak yang rajin dan mandiri. Meskipun di sekolah ia termasuk murid berprestasi, tetapi orangtuanya tidak pernah memberikan pujian atas prestasi yang dicapainya.

Selain itu, orangtuanya begitu keras terhadapnya, sehingga Kuncoro tumbuh menjadi sosok yang pendiam. Kuncoro seringkali menerima penolakan dari teman teman sekolahnya, karena rata rata temannya adalah anak anak para pedagang dan pegawai negeri yang berhasil. Ketika masih duduk di bangku TK, suatu hari tiba saatnya untuk bermain ayunan, tetapi Kuncoro kecil hanya menonton saja karena ia tidak diberi kesempatan oleh teman temannya. Ia sering dihina dan direndahkan, bukan saja oleh teman temannya, tetapi juga oleh beberapa guru yang tidak punya belas kasihan

Lengkap sudah penderitaan Kuncoro, ia mengalami banyak luka luka batin. Seiring dengan berjalannya waktu, Kuncoro tumbuh menjadi pribadi yang sangat tertutup, pendendam, iri hati dan cepat tersinggung. Ia sangat hati hati di dalam bergaul karena takut terluka lagi. Jika ia menemukan orang yang mau menerima, menghargai dan mengasihinya , maka ia akan menjadi sahabat yang setia. Tetapi sekali ia dikecewakan, maka ia akan berubah menjadi orang yang menutup diri dan menyimpan dendam serta kebencian didalam hatinya. Sayangnya, tidak ada orang yang benar benar sempurna sehingga Kuncoro selalu saja terluka dan terluka. Ia menjadi orang yang sangat sensitive dan cepat terpancing emosinya, sehingga orang enggan untuk bergaul dengannya.

Jika kita menemukan orang seperti Kuncoro, apa yang akan kita lakukan ? Menjauhi dan menganggapnya sebagai orang jahat ? Bukankah kita selalu berusaha menjauhi orang orang seperti Kuncoro yang cepat tersinggung, pendendam dan pemarah ? Sebenarnya hati Kuncoro sedang ‘menjerit’, perilakunya yang seperti itu sebenarnya bersumber dari luka hati karena penolakan dan kekecewaan yang ia alami. Ia tidak sanggup mengasihi karena ia tidak pernah merasa dikasihi dan diterima


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat

0 komentar

Posting Komentar