Popular Posts

masukan E-mail mu untuk berlannganan:

Delivered by FeedBurner

Rabu, 05 Januari 2011

doa

Suatu kali seorang anak sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Hari itu suasana sungguh meriah karena itu adalah babak final dan hanya 5 orang yang masih bertahan, termasuk Kevin. Sebelum pertandingan dimulai Kevin menundukkan kepala, melipat tangan dan berkomat kamit memanjatkan doa. Pertandingan dimulai, ternyata mobil balap Kevin yang pertama kali mencapai garis finish. Tentu Kevin girang sekali menjadi juara.

Saat pembagian hadiah, ketua panitia bertanya,”Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang bukan ?” Kevin menjawab,”Bukan pak, rasanya tidak adil meminta pada Tuhan untuk menolong mengalahkan orang lain. Aku hanya minta Tuhan, supaya aku tidak menangis kalau aku kalah.” Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk tangan yang memenuhi ruangan.

Permohonan Kevin ini merupakan doa yang luar biasa. Dia tidak meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya, namun ia berdoa agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi dengan batin yang teguh.

Seringkali kita berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Kita ingin tuhan menjadikan kita nomor satu, menjadikan yang terbaik dalam setiap kesempatan. Kita meminta agar Tuhan menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata. Tidak salah memang, namun bukankah semestinya yang kita butuhkan adalah bimbinganNya dan rencanaNya yang paling sempurna dalam hidup kita ? Seharusnya kita berdoa minta kekuatan untuk bisa menerima kehendak Tuhan yang sempurna sebagai yang terbaik dalam hidup kita


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

ingat bebek

Ada seorang bocah laki-laki sedang berkunjung ke kakek dan neneknya dipertanian mereka.

Dia mendapat sebuah katapel untuk bermain-main di hutan. Dia berlatih dan berlatih tetapi tidak pernah berhasil mengenai sasaran. Dengan kesal dia kembali pulang untuk makan malam. Pada waktu pulang, dilihatnya bebek peliharaan neneknya. Masih dalam keadaan kesal, dibidiknya bebek itu dikepala, matilah si bebek. Dia terperanjat dan sedih. Dengan panik, disembunyikannya bangkai bebek didalam timbunan kayu, dilihatnya ada kakak perempuannya mengawasi. Sally melihat semuanya, tetapi tidak berkata apapun.

Setelah makan, nenek berkata, “Sally, cuci piring.” Tetapi Sally berkata, “Nenek, Johnny berkata bahwa dia ingin membantu didapur, bukankah demikian Johnny?” Dan Sally berbisik, “Ingat bebek?” Jadi Johnny mencuci piring.

Kemudian kakek menawarkan bila anak-anak mau pergi memancing, dan nenek berkata, “Maafkan, tetapi aku perlu Sally untuk membantu menyiapkan makanan.” Tetapi Sally tersenyum dan berkata, “Tidak apa-apa, karena Johnny memberitahu kalau ingin membantu.” Kembali dia berbisik, “Ingat bebek?” Jadi Sally pergi memancing dan Johnny tinggal dirumah.

Setelah beberapa hari Johnny mengerjakan tugas-tugasnya dan juga tugas-tugas Sally, akhirnya dia tidak dapat bertahan lagi. Ditemuinya nenek dan mengaku telah membunuh bebek neneknya dan meminta ampun. Nenek berlutut dan merangkulnya, katanya, “Sayangku, aku tahu. Tidakkah kau lihat, aku berdiri dijendela dan melihat semuanya. Karena aku mencintaimu, aku memaafkan. Hanya aku heran berapa lama engkau akan membiarkan Sally memanfaatkanmu.”

Aku tidak tahu masa lalumu. Aku tidak tahu dosa apakah yang dilemparkan musuh kemukamu. Tetapi apapun itu, aku ingin memberitahu sesuatu. Tuhan juga selalu berdiri di’jendela’. Dan Dia melihat segalanya. Dan karena Dia mencintaimu, Dia akan mengampunimu bila engkau memintanya. Hanya Dia heran melihat berapa lama engkau membiarkan musuh memperbudakmu. Hal yang luar biasa adalah Dia tidak hanya mengampuni, tetapi Dia juga tidak mengingat-ingat lagi dosamu.”

Guys, berapa lama lagi kita menyembunyikan kesalahan dan dosa kita dari hadapan Tuhan ? Dia itu MAHA MENGETAHUI ! Dan sekarang DIA sedang menunggumu .....


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

rasa sebuah ketulusan

Seorang teman karib menghampiri meja kerja anda, dan memungut sebatang pensil yang patah. Pintanya, “Boleh aku pinjam ini ?” Anda yang sibuk hanya menengok sekelebat dan berkata, “Ambil saja.” Setelah itu anda lupa akan kejadian itu selamanya. Padahal bagi teman anda, pensil patah itu amat berharga demi pengerjaan tugasnya. Tahukah anda bagaimana “rasa” sebuah ketulusan? Setiap dari kita pasti pernah memberikan sesuatu dengan setulus murni. Namun, tidak banyak yang mampu memahaminya. Karena ketulusan bukanlah rasa, apalagi untuk dirasa-rasakan.

Ketulusan adalah rasa yang tak terasa, sebagaimana anda menyilakan teman dekat anda mengambil pensil patah anda. Tiada setitik pun keberatan. Tiada setitik pun permintaan terima kasih. Tiada setitik pun rasa berjasa. Semuanya lenyap dalam ketulusan. Sayangnya tidak mudah bagi kita untuk memandang dunia ini seperti pensil patah itu. Sehingga selalu ada rasa keberatan atau berjasa saat kita saling berbagi. Sayangnya tidak mudah juga untuk bersibuk-sibuk pada keadaan diri sendiri, sehingga pensil patah pun tampak bagai pena emas. Jangan ingat-ingat perbuatan baik anda. Kebaikan yang anda letakkan dalam ingatan bagaikan debu yang tertiup angin.

REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

hanya 3 hari

Hanya ada 3 hari di hidup ini… Yang pertama: Hari kemarin. (PAST)

Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.

Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.

Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan;

dan mengulangi kegembiraan yang kita rasakan kemarin.

Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja…

Yang kedua: Hari esok. (FUTURE)

Hingga mentari esok hari terbit, Kita tak tahu apa yang akan terjadi.

Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari.

Kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.

Esok hari belum tiba; biarkan saja…

Yang tersisa kini hanyalah : Hari ini. (PRESENT)

Pintu masa lalu telah tertutup; Pintu masa depan pun belum tiba.

Pusatkan saja diri anda untuk hari ini.

Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini

bila kita mampu memaafkan hari kemarin

dan melepaskan ketakutan akan esok hari.

Hiduplah hari ini.

Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.

Hiduplah apa adanya.

Karena yang ada hanyalah hari ini; hari ini yang abadi.

Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat,

meski mereka berlaku buruk pada kita.

Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini,

karena mungkin besok cerita sudah berganti.

Ingatlah bahwa kita menunjukkan penghargaan pada orang lain

bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri kita sendiri

Jadi teman, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau

masa depan membuatmu bingung,

lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan SEKARANG juga!!!!!!

The day will come when you will review your life

and be thankful for every minute of it.

Every hurt, every sorrow, every joy, every celebration,

every moment of your life will be a treasure.

This is why today is called a PRESENT


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

cukup itu berapa???

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib.

Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya.

Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya,

sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya.

Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu.

Setelah semuanya penuh,dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana.

Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya,

seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya.

Masih kurang!

Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya.

Belum cukup,

dia membiarkan mata air itu terus mengalir

hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya

karena dia tak pernah bisa berkata cukup.

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup".

Kapankah kita bisa berkata cukup?

Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya.

Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target.

Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.

Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.

Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.

Semua merasa kurang dan kurang.

Kapankah kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.

Cukup adalah persoalan kepuasan hati.

Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.

Tak perlu takut berkata cukup.

Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.

"Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri.

Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima,

bukan apa yang belum kita dapatkan.

Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.

Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini,

maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.

Belajarlah untuk berkata "Cukup"


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

kejujuran

Pada tahun 1969, saya mengikuti latihan para dasar terjun payung statik

di pangkalan Udara Margahayu Bandung.

Menjalani latihan yang cukup berat bersama dengan lebih kurang 120 orang

dan ditampung dalam dua barak panjang tempat latihan terjun tempur.

Setiap makan pagi, siang dan malam hari yang dilaksanakan di barak,

kami memperoleh makanan ransum latihan yang diberikan dengan ompreng

dan atau rantang standar prajurit.

Di ujung barak tersedia drum berisi sayur,

dan di sampingnya ada sebuah karung plastik berisi kerupuk,

milik seorang ibu setengah baya warga sekitar asrama prajurit yang dijual

kepada siapa saja yang merasa perlu untuk menambah lauk makanan jatah

yang terasa kurang lengkap bila tidak ada kerupuk.

Sang ibu paruh baya ini, tidak pernah menunggu barang dagangannya.

Setiap pagi, siang dan malam menjelang waktu makan

dia meletakkan karung plastik berisi krupuk

dan di sampingnya diletakkan pula kardus bekas rinso untuk uang,

bagi orang yang membeli kerupuknya.

Nanti setelah selesai waktu makan dia datang

dan mengemasi karung plastik dengan sisa kerupuk

dan kardus berisi uang pembayar kerupuk.

Iseng-iseng saya tanyakan,

apakah ada yang nggak bayar Bu?

Jawabannya cukup mengagetkan,

dia percaya kepada semua siswa latihan terjun,

karena dia sudah bertahun-tahun berdagang kerupuk di barak tersebut dengan cara demikian.

Hanya meletakkan saja, tidak ditunggu

dan nanti setelah semuanya selesai makan dia baru datang lagi

untuk mengambil sisa kerupuk dan uang hasil jualannya.

Selama itu, dia tidak pernah mengalami defisit.

Artinya tidak ada satu pun pembeli kerupuk yang tidak bayar.

Setiap orang memang dengan kesadaran mengambil kerupuk,

lalu membayar sesuai harganya.

Bila dia harus bayar dengan uang yang ada kembaliannya,

dia bayar dan mengambil sendiri uang kembaliannya di kotak rinso kosong tersebut.

Demikian seterusnya.

Beberapa pelatih terjun,

bercerita bahwa dalam pengalamannya,

semua siswa terjun payung yang berlatih di situ dan menginap di barak latihan

tidak ada yang berani mengambil kerupuk dan tidak bayar.

Mereka takut, bila melakukan itu,

khawatir payung nya tidak mengembang dan akan terjun bebas serta mati berkalang tanah.

Sampai sekarang,

saya selalu berpikir bahwa,

orang sebenarnya bisa jujur dan dapat dipercaya,

jika pintu kematian berada di depan wajahnya.

Yang saya pikirkan,

bagaimana caranya membuat manusia setiap saat berada dalam kondisi atau suasana latihan terjun,

mungkinkah?

sumber : Chappy Hakim


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

smile

Suatu hari ada seekor anjing kecil yang periang dan selalu berbahagia,

dia melewati rumah itu dan memutuskan untuk masuk ke dalamnya.

Dia berlari gembira menuju pintu rumah itu.

Saat anjing riang itu masuk,

ia terkejut bahwa ia mendapati di dalam rumah itu terdapat banyak sekali anjing yang mirip ia

dan menyambutnya dengan ekor yang bergoyang-goyang dan kuping yang terangkat pula.

Anjing kecil itu tersenyum senang dan sekali lagi ia melihat

semua "teman barunya"juga membalas senyumannya

dengan senyum yg sama bersahabatnya dengan senyuman anjing tsb.

Saat anjing kecil itu meninggalkan rumah tersebut,

dalam hati ia berkata "tempat yg sangat menyenangkan",

ada banyak teman baru yang baik dan ramah, aku akan sering bermain ketempat itu"

Lalu suatu waktu ada seekor anjing lain yg kurang bahagia dan tidak se-riang anjing yang pertama.

Anjing itu juga memutuskan untuk mampir ke dalam rumah tsb,

dengan perlahan dan tampak waspada ia berjalan menuju pintu rumah tersebut.

Saat anjing itu masuk ke dalamnya ia terkejut dan waspada

karena ia mendapati di rumah tersebut ada banyak anjing yang tak bersahabat.

Lalu anjing itu mencoba menggertaknya dengan mengeluarkan taring dan geraman kecil,

namum lagi-lagi ia dikejutkan bahwa semua anjing itu melakukan hal yg sama.

Dgn ketakutan anjing itu berlari keluar rumah &

berkata dalam hatinya "tempat yang menakutkan,

aku tak akan pernah mau masuk lagi".

Makna:

Apa yang kita lakukan terhadap orang-orang di lingkungan sekitar kita

akan berdampak kembali ke kita sebagaimana seperti yang kita berikan pada mereka.

Kalau kita tersenyum pada dunia, maka duniapun tersenyum pada kita.

Ingat pula bahwa DUNIA NYATA KITA adalah CERMIN dari DUNIA BATIN KITA.

Bersikaplah positif, selalu ceria, bahagia,

agar sikap positif kita bisa menarik aura positif ke kehidupan kita.

Jadi, mulailah hari-harimu dengan sikap positif, selalu ceria dan bahagia.

Always smile and be happy :)


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

tindakan cinta sederhana

Di masa pertumbuhanku,

ayahku selalu menghentikan apa yang sedang dia kerjakan

dan mendengarkanku saat aku begitu bersemangat

menceritakan apa yang telah kualami seharian.

Baginya, tidak ada hal yang dilarang.

Ketika aku menjadi anak berusia 13 tahun yang tinggi dan langsing,

Ayahku melatihku mengenai bagaimana cara berdiri dan berjalan seperti seorang putri.

Pada saat usiaku 17 tahun dan sedang jatuh cinta,

aku minta nasihatnya mengenai cara menggaet seorang murid baru di sekolah.

“Pertahankan cara bicaramu agar tetap netral,” katanya menasihatiku.

“Dan tanyakan kepadanya tentang mobilnya.”

Aku menuruti nasihat-nasihatnya dan memberikan laporan kemajuan setiap hari:

“Terry mengantarku ke locker-ku!”

“Coba tebak apa yang dilakukannya?” Terry menggandeng tanganku!”

“Ayah! Dia mengajakku keluar!”

Terry dan aku berpacaran selama lebih dari setahun,

dan segera saja ayah bercanda,

“Aku bisa memberitahumu bagaimana cara memperoleh pasangan;

yang sulit adalah bagaimana berpisah darinya.”

Saat aku lulus dari universitas, aku siap untuk mengepakkan sayapku.

Aku berhasil memperoleh pekerjaan mengajar pendidikan khusus di sebuah sekolah di Coachella, California,

sebuah kota sepi sekitar 170 mil dari rumah.

Pekerjaan itu bukan pekerjaan impian.

Rumah sangat sederhana di seberang jalan dari sekolah merupakan sarang bagi para pemakai obat bius.

Geng-geng jalanan bermunculan di sekitar sekolah setelah malam tiba.

Banyak anak yang menjadi tanggung jawabku,

anak-anak berusia sekitar 10-14 tahun yang mempunyai gangguan secara emosional,

telah ditangkap karena mencuri di toko, mencuri mobil atau membakar rumah dengan sengaja.

“Berhati-hatilah,” ayah memperingatkanku dalam salah satu kunjungan yang sering kulakukan di akhir pekan.

Dia khawatir mengenai kesendirianku, tetapi waktu itu aku sudah berusia 23 tahun, antusias dan naif,

dan aku merasa perlu untuk mandiri.

Selain itu, menjadi guru sangat sulit pada tahun 1974,

dan aku merasa beruntung bisa jadi seorang guru.

“Jangan khawatir, Yah,” aku meyakinkannya,

saat aku memasukkan bawaanku ke dalam mobil untuk memulai perjalananku kembali ke kota yang sepi itu.

Beberapa malam berikutnya aku masih tinggal beberapa saat seusai jam sekolah

untuk mengatur kembali ruang kelasku.

Begitu selesai, aku memadamkan lampu dan menutup pintu.

Lalu aku berjalan menuju ke pintu gerbang.

Pintu itu ternyata terkunci!

Aku melihat sekelilingku.

Setiap orang – para guru, pengawas, sekretaris – semua telah pulang

dan tidak tahu kalau aku masih di dalam, masih berada di dalam kompleks sekolah.

Aku melihat arloji – hampir pukul 6 sore.

Aku begitu asyik dalam pekerjaanku sehingga aku tidak memperhatikan waktu.

Setelah memeriksa semua pintu keluar,

aku menemukan cukup lubang untuk menerobos di bawah sebuah pintu keluar di belakang sekolah.

Mula-mula aku mendorong tasku, lalu dengan posisi berbaring pelan-pelan aku menerbos keluar.

Aku mengambil tasku dan berjalan menuju ke mobilku,

yang kuparkir di halaman belakang gedung.

Kulihat bayangan yang menakutkan di halaman sekolah.

Tiba-tiba, aku mendengar suara.

Aku memandang sekeliling dan melihat paling sedikit delapan anak laki-laki

seusia murid-murid sekolah menengah mengikutiku dari belakang.

Jarak mereka dan aku kira-kira setengah blok.

Hari hampir gelap dan aku bisa melihat kalau mereka memakai lencana sebuah geng.

“Hai!” salah seorang di antara mereka berteriak.

“Kamu seorang guru, ya?”

“Ah, dia terlalu muda – mungkin seorang asisten!” seru yang lain.

Saat aku berjalan semakin cepat, mereka terus saja mengejekku.

“Wah! Dia cantik juga rupanya!”

Dengan mempercepat langkah, aku membuka tasku untuk mengambil kunci.

Kalau aku berhasi mengambil kunci, demikian pikirku,

aku bisa membuka pintu dan masuk sebelum…

Jantungku berdegup kencang.

Dengan perasaan takut, aku berusaha mencari kunci di dalam tasku.

Tetapi kunci mobil itu tidak ada di dalamnya!

“Hai! Ayo kita tangkap cewek itu!” teriak salah seorang di antara mereka.

Oh, Tuhan, tolonglah aku, aku berdoa dalam hati.

Tiba-tiba, jari-jariku menemukan kunci tanpa gantungan di dompetku.

Aku bahkan tidak tahu apakah kunci itu kunci mobil,

tetapi aku mengeluarkannya dan memegangnya erat-erat.

Aku berlari melintasi halaman rumput ke mobilku dan mencoba kunci itu.

Berhasil! Aku membuka pintu, segera masuk ke dalam mobil dan menguncinya

– persis saat anak-anak lelaki remaja itu mengelilingi mobil,

menendang kedua sisi mobil dan memukul-mukul atapnya.

Dengan gemetar, aku mulai menghidupkan mesin dan segera melarikannya.

Kemudian malam harinya, beberapa guru kembali ke sekolah bersamaku.

Dengan menggunakan lampu senter,

kami berhasil menemukan gantungan kunci di tanah di dekat pintu gerbang,

di mana kunci itu jatuh sewaktu aku merangkak keluar.

Saat aku kembali ke apartemenku, telepon berdering.

Ternyata dari ayah.

Aku tidak menceritakan kepadanya cobaan yang kualami;

aku tidak ingin membuatnya khawatir.

“Oh, saya lupa memberitahumu!” katanya.

“Saya membuat sebuah kunci mobil cadangan dan menyelipkannya di buku sakumu –

untuk jaga-jaga kalau kamu memerlukannya.”

Sekarang,

aku menyimpan kunci itu di laci lemari pakaianku dan menyimpannya seperti harta karun.

Setiap kali aku memegangnya,

aku teringat akan semua hal yang luar biasa yang telah dilakukan ayah untukku selama bertahun-tahun.

Aku menyadari bahwa,

meskipun dia sekarang berumur 68 tahun dan aku sendiri 40 tahun,

aku masih tetap datang kepadanya untuk memperoleh kebijaksanaan, bimibingan dan ketenangan.

Lebih dari semua itu,

aku kagum pada kenyataan bahwa sikapnya yang bijaksana dalam membuat kunci cadangan

telah menyelamatkan hidupku.

Dan aku memahami bagaimana sebuah tindakan cinta yang sederhana

bisa membuat hal-hal yang luar biasa terjadi.

Sharon Whitley


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

penting nya persiapan

Keberhasilan atau kegagalan seseorang di meja kerja

sebenarnya bisa diprediksi dengan melihat sejauh mana persiapan atau perencanaan yang dilakukan.

Jika tak ada persiapan yang bagus dan rencana yang matang,

maka bisa dipastikan bahwa langkah berikutnya akan menjadi sulit untuk dijalani

dan akhirnya akan macet di tengah jalan,

gagal mencapai tujuan yang diinginkan!

Tanpa persiapan dan perencanaan yang matang adalah

sama seperti seorang climber yang tak mempersiapkan dengan baik

pendakian gunung yang akan dilakukannya.

Tak mempelajari dulu keadaan geografis gunung yang akan didaki,

sehingga tak tahu bagaimana cuacanya,

berapa derajat suhu kedinginannya, dan berapa tinggi tanjakannya.

Lebih parah lagi, jika ia tak mempersiapkan bekal yang cukup

dan alat-alat pendakian yang komplit serta memadai.

Dijamin, pendaki yang gagal dalam persiapan ini

sedang mempersiapkan kegagalan dalam pendakiannya.

Mount Everest telah memakan korban begitu banyak.

Para pendaki yang mencoba menaklukkannya tapi tak punya cukup persiapan akan mati di sana.

Pendaki pertama yang berhasil menaklukan Mount Everest adalah Tenzing Norgay pada tahun 1953.

Tahukah Anda kunci kesuksesan Norgay?

Persiapan yang matang!

Ia mempersiapkan selama 18 tahun!

Selama kurun waktu itu ia terus mempelajari seluk beluk Mount Everest dengan begitu detail,

sambil latihan mendaki di gunung tertinggi di dunia itu step by step.

Keberhasilan dalam perencanaan inilah yang akhirnya

membuat ia mampu menaklukkan Mount Everest.

Persiapan dan perencanaan tak bisa dipandang sebelah mata.

Di saat Anda sukses dalam melakukan persiapan dan perencanaan,

sebenarnya Anda sudah memenangkan separuh pertandingan.

Sisanya tergantung bagaimana Anda melakukan segala sesuatu yang sudah dipersiapkan itu dengan baik.


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

sekeping logam perak

Ada seorang gadis kecil.

Ia diberi oleh ayahnya sekeping uang logam perak.

Dia sangat senang dan bahagia, itu adalah uang pertamanya.

Ia sangat menyayangi uang logam perak itu, dijaga baik – baik,

disimpannya dalam tas saku beludru yang selalu tergantung di lehernya.

Bila malam, selalu tas beludru itu digenggamnya erat – erat

seakan banyak sekali pencuri yang selalu mengintai logamnya.

Bangun pagi,

hal pertama yang dilakukannya adalah mengambil minyak

dan memoles logam peraknya agar tampak bersinar.

Hanya sekeping logam perak…

Setiap ada kesempatan,

uang logam itu selalu ia pamerkan kepada setiap teman – temannya,

logam perak itu adalah harta paling berharga miliknya.

Tak ternilai, tak akan di tukarkan dengan apapun, dan akan dijaganya seumur hidupnya.

Begitu janjinya di dalam hati.

Pada suatu kesempatan, gadis kecil ini berjalan mengelilingi pertokoan.

Dilihatnya seorang pria muda seusianya membawa sekeping logam seperti miliknya.

Hanya warna yang membedakannya.

Sang pria muda itu memiliki logam yang berwarna kuning mengkilap.

Silau bila terpantul cahaya matahari.

“Wow, logam emas!” Teriaknya dalam hati.

“Aku harus memilikinya,” pikir sang gadis kecil.

Dihampirinya sang pria muda,

” Boleh ku tukar logam perak ku dengan logam mu?” tanya nya kepada si pria.

” Apa kamu yakin mau menukar logam perak mu dengan punya ku?” kata si pria memastikan.

Si gadis kecil diam sejenak, ia berpikir, ini logam kesayangannya, apa akan ku tukar ya.

Tetapi cahaya silau yang terpantul dari logam milik si pria muda membuyarkan lamunannya.

” Iya, akan ku tukar!”

Demikianlah sekarang sang gadis kecil miliki logam yang berwarna kuning mengkilap

yang ia peroleh dengan menukarkan logam perak kesayangannya.

Diletakanlah dalam logam barunya dalam tas beludrunya, dan dibawa pulang.

Dengan bangga gadis kecil menunjukan logam barunya kepada teman – temannya,

tetapi semua berkata logam perak miliknya yang lama lebih bagus.

Ia sangat marah.

Si gadis kecil pulang ke rumah,

dan memperlihatkan logam barunya kepada si ayah,

si ayah bilang bukan keputusan yang bijak menukarkan logam kesayangannya dengan logam barunya itu.

Si gadis kecil bertambah kesal.

Ia mengurung diri di kamar, dan memperhatikan logam barunya.

“Ini logam emas, warnanya kuning mengkilap,

bersinar lebih indah dari pada logam perak ku yang lama. harganya pasti lebih mahal.

Pasti lebih berharga.”

Dengan meyakinkan dirinya sendiri, sang gadis tertidur pulas.

Hari berganti hari, si gadis sudah beberapa hari tidak membuka tas beludrunya.

Ketika ia teringat akan tas beludrunya,

ia membuka dan mengeluarkan uang logam yang terdapat di dalamnya.

Diperhatikan logam barunya.

Lalu si gadis mengambil minyak untuk menggosok logamnya.

Tak lama si gadis mengambil kain lap.

Entah mengapa dengan agak panik si gadis mengambil tissue.

Ia terus menggosok logamnya dengan minyak dan lap,

kemudian menggosoknya lagi dengan tissue.

Melihat tingkah anaknya, si ayah menghampiri si gadis kecil dan bertanya:

“ada apa gadis manis ayah, kok tampak bingung?”

dengan mata berlinang air mata yang hampir tertumpah, si gadis berkata

” Ayah, logam baru ku tampak kusam, tampak hitam, tidak bisa bersih dengan minyak, dan lap yang biasa.

Semakin ku gosok, ia semakin kusam.”

Dengan menghela nafas panjang, sang ayah berkata dengan tenang :

” Gadis kecil ayah yang manis, kamu tahu logam yang ayah beri kepada mu logam apa?” tanya sang ayah.

” tahu, logam perak kan ya? ”

“betul, lalu kamu tahu ini logam apa?”

” Ini logam emas yang seharusnya lebih berkilau indah

dan mahal dari pada logam perak kesayangan ku itu kan yah?”

Sang ayah berkata dengan sabar,

“Benar ini tampak seperti logam emas, tetapi ini bukan logam emas anakku.

Ini adalah logam tembaga. Ia tampak seperti emas, tetapi tidak seindah emas,

bahkan tidak seindah perak yang ayah berikan.”

Mengertilah si gadis kecil

mengapa semua teman – teman dan ayahnya dari semula berkata logam perak kesayangannya lebih indah.

Menyesallah si gadis kecil.

Kemudian ia berusaha mencari pria muda yang menukar logam perak miliknya,

bahkan ia membawa beberapa boneka kesayangannya untuk ditebus

dan ditukarkan kembali dengan logam perak miliknya.

tetapi ia tidak menemukan anak laki – laki itu lagi.

Sering kali kita tidak mengetahui, tidak menyadari

betapa berharganya apa yang kita miliki saat ini.

Apapun itu,orang – orang yang kita sayangi dan yang menyayangi kita,

benda, waktu, kesempatan, atau apapun itu.

Sering kali kita me-underestimate kan apa yang kita miliki saat ini.

Rumput tetangga terlihat lebih hijau.

Sering kita terpikat oleh silaunya pantulan cahaya milik orang lain.

Padahal hal yang terlihat belum tentu seindah nampaknya.

Sering kita melihat orang lain nampak lebih bahagia,

kekasih orang lain lebih tampan/cantik, atau apa saja,

sehingga kita lupa bersyukur atas apa yang kita punya.

Kita sering menukar harta kita yang paling berharga

dengan sesuatu yang membuat kita terpukau, tetapi hal itu hanya sesaat.

ketika kita kemudian menyadarinya, kita sudah melakukan kesalahan.

Kita menyesal. tetapi belum tentu sesuatu itu bisa diperbaiki dengan mudah.

Konsekuensi pasti ada.

Kita harus lebih berupaya memperbaiki kesalahan kita.

Bersyukurlah, berpikir dengan bijak,

hargai mereka yang menyayangi, sayangi mereka yang kau sayangi.


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

sudahkah gunakan kemampuan mu untuk orang lain

Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya.

Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya.

Kata kuda itu :

"Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui

kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya,

sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya,

saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya", ujarnya dengan sinis.

Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi.

Lalu dia mendengar seekor sapi di kandang sebelah berkata :

"Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini

sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya.

Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini", dengan nada mencemooh.

Teriak seekor domba :

"Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya,

saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini.

Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga.

Tapi omonganmu soal anjing kecil itu, kayanya kamu memang benar.

Dia sama sekali tidak ada manfaatnya di sini."

Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu,

sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu.

Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberikan telur,

kucing bangga bagaimana dia telah mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang itu.

Semua binatang sepakat kalau si anjing kecil itu adalah mahluk tak berguna

dan tidak sanggup memberikan kontribusi apapun kepada keluarga itu.

Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain,

anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya,

sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tak berguna,

disingkirkan dari pergaulan lagi.

Ada seekor anjing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu menyimak keluh kesah si anjing kecil itu.

"Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga disini,

sayalah hewan yang paling tidak berguna disini."

Kata anjing tua itu :

"Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati,

kamu tidak bisa memberikan telur, susu ataupun bulu,

tetapi bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan.

Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan."

Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang

dan tampak amat lelah karena perjalanan jauh di panas terik matahari,

anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya.

Sambil menjatuhkan diri ke tanah,

pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling-guling di rumput disertai tawa ria.

Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat-erat dan mengelus-elus kepalanya, serta berkata :

"Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna,

bila kau menyambutku semesra ini,

kamu sungguh yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini,

kecil kecil kamu telah mengerti artinya kasih."

Jangan sedih karena kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain

karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu,

tetapi apa yang kamu dapat lakukan, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya.

Dan jangan sombong jika kamu merasa banyak melakukan beberapa hal pada orang lain,

karena orang yang tinggi hati akan direndahkan

dan orang yang rendah hati akan ditinggikan.

cheers ^^


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

patah semangat ? no way !

Sebuah kecelakaanlalu lintas membuat hidup Chloe Jones gadis remaja 20 tahun yang masih duduk di bangku kuliah jurusan tekstil Nottingham Trent University berubah, Chloe Jones terlibat kecelakaan dengan taksi hingga mengakibatkan cacat permanen dimana kakinya harus diamputasi. Gadis yang sebelumnya ceria ini, sering terlihat murung menerima kenyataan yang tidak dia perkirakan sebelumnya. Chloe Jones menatap kedepan seakan harapan-harapan yang dulu pernah diimpikan susah tercapai. Silahkan baca artikel di bawah ini yang kami himpun dari ruanghati.com untuk lebih jelasnya.

Suatu ketika Chloe Jones sebuah pertunjukan Heather Mills on Dancing On Ice dimana terdapat beberapa peserta yang cacat sebagaimana dirinya, lalu hal tersebut menyentuh hatinya dan membuatnya kembali berani untuk membuka mimpi mimpi yang pernah disimpannya untuk bisa diraih kembali.

Salah seorang Organizer Angie Beasley bertemu Chloe di Miss Nottingham awal tahun ini, dan Angie sangat takjub dengan semangat yang dimiliki Chloe. Ketika Chloe masih normal sebelum amputasi tak pernah terbayangkan bakal ikut ambil bagian dalam sebuah kontes apalagi kontes kecantikan paling bergensi di Inggris yaitu Miss England. Namun Chloe mencoba untuk mengirimkan fotonya di pemilihan Miss Nottingham hingga akhirnya dirinya menjadi salah satu finalis yang kini ikut berkompetisi memperebutkan predikat Miss England.

Kala mengikuti kompetisi Miss Nottingham Chloe sempat pesimis, betapa tidak diantara 29 kontestan lainnya hanya dirinya yang berada duduk diatas kursi roda, sebagaimana umumnya kontes kecantikan kebanyakan pesertanya adalah para wanita dengan keadaan tubuh yang normal, sedangkan Chloe tidak sehingga ragu pun sempat melanda dirinya. namun nasib dan keberuntungan masih bersamanya hingga dirinya memenangi kontes kala itu.

Sekali lagi mestikah kita yang kebanyakan terlahir dan memiliki kesempurnaan lebih dari kisah Chloe ini mesti pesimis kala dalam perjalanan hidup kita mengalami cobaan dan deraan masalah, tidakkan kita mencoba berpikir positif dengan menjadikan kisa Chloe ini sebuah inspirasi untuk bangkit dan mencoba melewati masalah yang kita hadapi sekarang dengan hasil yang gemilang, jangan tunggu kapan-kapan saatnya kini untuk bangkit dari sebuah cobaan tak perlu esok hari.


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

anak buta

Seorang anak buta duduk bersila di sebuah tangga pintu masuk pada sebuah supermarket. Yup, dia adalah pengemis yang mengharapkan belas kasihan dari para pengunjung yang berlalu lalang di depannya. Sebuah kaleng bekas berdiri tegak di depan anak itu dengan hanya beberapa keping uang receh di dalamnya, sedangkan kedua tangannya memegang sebuah papan yang bertuliskan “Saya buta, kasihanilah saya.”

Ada Seorang pria yang kebetulan lewat di depan anak kecil itu. Ia merogoh sakunya, mengeluarkan beberapa keping uang receh, lalu memasukkannya ke dalam kaleng anak itu. Sejenak, pria itu memandang dan memperhatikan tulisan yang terpampang pada papan. Seperti sedang memikirkan sesuatu, dahinya mulai bergerak-gerak.

Lalu pria itu meminta papan yang dibawa anak itu, membaliknya, dan menuliskan beberapa kata di atasnya. Sambil tersenyum, pria itu kemudian mengembalikan papan tersebut, lalu pergi meninggalkannya. Sepeninggal pria itu, uang recehan pengunjung supermarket mulai mengalir lebih deras ke dalam kaleng anak itu. Kurang dari satu jam, kaleng anak itu sudah hampir penuh. Sebuah rejeki yang luar biasa bagi anak itu.

Beberapa waktu kemudian pria itu kembali menemui si anak lalu menyapanya. Si anak berterima kasih kepada pria itu, lalu menanyakan apa yang ditulis sang pria di papan miliknya. Pria itu menjawab, “Saya menulis, ‘Hari yang sangat indah, tetapi saya tidak bisa melihatnya.’ Saya hanya ingin mengutarakan betapa beruntungnya orang masih bisa melihat. Saya tidak ingin pengunjung memberikan uangnya hanya sekedar kasihan sama kamu. Saya ingin mereka memberi atas dasar terima kasih karena telah diingatkan untuk selalu bersyukur.”

Pria itu melanjutkan kata-katanya, “Selain untuk menambah penghasilanmu, saya ingin memberi pemahaman bahwa ketika hidup memberimu 100 alasan untuk menangis, tunjukkanlah bahwa masih ada 1000 alasan untuk tersenyum.”


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

kotak sepatu

Henry dan Marta sudah menikah lebih dari 40 tahun. Tentu, sepasang manusia itu kini telah renta. Umur Henry 72 tahun dan umur Marta 68 tahun. Ketika hidup berumah tangga, keduanya tidak pernah menyimpan rahasia. Kecuali, sebuah kotak sepatu yang di simpan Marta di lemari pakaiannya. Marta berpesan kepada suaminya untuk tidak sekali-kali membukanya atau bahkan menanyakan tentang barang itu kepadanya.

Suatu ketika, Marta sakit keras. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Henry dan anak-anak mereka untuk menyembuhkan Marta. Tetapi, tak satu pun yang berhasil. Dokter sudah angkat tangan dengan penyakit Marta. Mengingat tuanya usia Marta, tidak mungkin bagi dokter untuk melakukan tindakan-tindakan medis seperti yang biasa dilakukan pada penderita biasa.

Saat berbaring di tempat tidur, Marta berkata lirih pada suaminya, “Tolong ambilkan kotak sepatu di lemari pakaianku.” Henry segera beranjak dari tempat duduknya dan mengambil kotak sepatu itu, lalu memberikannya pada istrinya. Rupanya Marta sadar, bahwa ini adalah saat yang tepat untuk membuka rahasia di dalam kotak sepatu itu.

“Bukalah.” Marta berkata lagi pada suaminya. Perlahan-lahan Henry membuka penutup kotak itu. Henry mendapati ada dua boneka rajut dan setumpuk uang senilai hampir sepuluh juta rupiah. Henry lalu menanyakan ada apa dengan dua boneka rajut dan uang itu pada istrinya.

“Ketika kita menikah, ada sebuah rahasia perkawinan yang dituturkan Nenekku.” Marta bercerita, “Nenekku berpesan bahwa jangan sekali-kali membentak atau berteriak pada suamimu. Nenek bilang jika suatu saat saya marah padamu, saya harus tetap diam dan merajut sebuah boneka.” Henry hanya bisa terdiam saat mendengar cerita istrinya. Dan, air mata pun mulai bercucuran di pipinya.

“Sayang, lalu bagaimana dengan uang sepuluh juta ini?” Tanya Henry pada Marta, “Darimana engkau mendapatkan sebanyak ini?” Isteri menyahut, “Oh, itu adalah uang hasil penjualan dari boneka-boneka yang pernah saya buat.”


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

arti persahabatan

Ini berawal saat seorang anak SMU yang bernama Rafi sedang duduk-duduk di teras rumahnya. Tiba-tiba ia melihat remaja sebaya sedang naik sepeda lalu jatuh tersungkur tepat di depan rumahnya. Isi tas plastik pemuda itu tumpah dan berhamburan ke luar. Tanpa berpikir panjang, Rafi segera menolongnya. Rafi membantunya berdiri dan mengumpulkan barang-barangnya yang berserakan di jalan. Semprotan serangga, tali, dan beberapa barang lain yang dibawa remaja itu akhirnya sudah masuk ke dalam tas plastiknya lagi. Rafi juga melihat kaki pemuda itu terluka, maka Rafi memintanya mampir sebentar agar lukanya bisa diobati. Anak ABG itu menyetujuinya dan mereka berdua masuk rumah.

Di dalam rumah, Rafi ngobrol dengan dengan anak SMU itu yang akhirnya diketahui bernama Ridwan. Lama sekali Rafi ngobrol dengan Ridwan, mereka menjadi akrab dalam sekejab, mungkin karena umur mereka yang hampir sama. Mereka berbicara tentang sekolah, hobi, guru, dan hal-hal lain yang biasa diceritakan remaja SMU. Semenjak peristiwa itu, mereka berdua menjadi akrab dan saling bersahabat.

Saat lulus SMU, cerita anak abg itu berlanjut. kedua pemuda itu diterima di universitas yang sama. Persahabatan mereka pun makin dekat. Hingga tak terasa, waktu kelulusan pun tiba. Beberapa hari sebelum wisuda Ridwan menemui Rafi, seperti biasa mereka lalu saling mengobrol.

“Hey, Rafi!” kata Ridwan, “Tahukah kamu bahwa jika kamu tidak menolongku dulu, mungkin selamanya aku tidak akan kenal denganmu. Kamu memang sahabat terbaikku.”

“Haha.. biasa ajalah. Lha emangnya kenapa, toh?” Rafi balas bertanya.

“Maaf, jika aku tidak pernah bercerita tentang ini. Masa-masa pertemuan awal kita dulu adalah masa-masa kritis dalam hidupku.” Ridwan mulai bercerita, “Waktu itu, usaha bapakku bangkrut, dia terlilit banyak hutang. Sedangkan ibuku malah lari dengan lelaki lain. Aku selalu jadi korban emosi bapak. Waktu itu saya kecewa sekali dengan mereka dan ingin bunuh diri.”

Ridwan melanjutkan ceritanya, “Tetapi, waktu sehabis membeli racun serangga dan juga tali untuk bunuh diri, sepedaku malah terpeleset di depan rumahmu dan kamu menolongku. Keakraban dan ketulusanmu waktu itu seolah-olah bercerita bahwa masih banyak orang baik di sekitarku. Aku merasa tidak sendiri lagi waktu itu. Aku melihat ada harapan. Canda dan sikapmu membuatku membatalkan niat bunuh diriku. Thanks, bro! entah sadar atau tidak, engkau sudah menyelamatkan nyawaku.”


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

pertanyaan penting

Namaku Riri, aku saat ini sedang kuliah semester akhir di sebuah universitas negeri. Aku kuliah disebuah jurusan yang cukup favorit, yaitu jurusan Kedokteran. Sebuah jurusan – yang aku yakini – dapat membuat hidupku lebih baik di masa mendatang.

Bukan kehidupan yang hanya untukku, tetapi juga buat keluargaku yang telah susah payah mengumpulkan uang – agar aku dapat meneruskan dan meluluskan kuliahku. Kakakku juga rela untuk tidak menikah tahun ini, karena ia harus menyisihkan sebagian gajinya untuk membiayai tugas akhir dan biaya-biaya laboratoriumku yang cukup tinggi.

Hari ini adalah hari ujian semesteranku. Mata kuliah ini diampu oleh dosen yang cukup unik, dia ingin memberikan pertanyaan-pertanyaan ujian secara lisan. “Agar aku bisa dekat dengan mahasiswa.” katanya beberapa waktu lalu.

Satu per satu pertanyaan pun dia lontarkan, kami para mahasiswa berusaha menjawab pertanyaan itu semampu mungkin dalam kertas ujian kami. Ketakutanku terjawab hari ini, 9 pertanyaan yang dilontarkannya lumayan mudah untuk dijawab. Jawaban demi jawaban pun dengan lancar aku tulis di lembar jawabku.

Tinggal pertanyaan ke-10.

“Ini pertanyaan terakhir.” kata dosen itu.

“Coba tuliskan nama ibu tua yang setia membersihkan ruangan ini, bahkan seluruh ruangan di gedung Jurusan ini !” katanya.

Seluruh ruangan pun tersenyum. Mungkin mereka menyangka ini hanya gurauan, jelas pertanyaan ini tidak ada hubungannya dengan mata kuliah yang sedang diujikan kali ini.

“Ini serius !” lanjut Pak Dosen yang sudah agak tua itu dengan tegas. “Kalau tidak tahu mending dikosongkan aja, jangan suka mengarang nama orang !”

Aku tahu ibu tua itu, dia mungkin juga satu-satunya cleaning service di gedung jurusan kedokteran ini. Aku tahu dia, orangnya agak pendek, rambut putih yang selalu digelung, dan ia selalu ramah serta amat sopan dengan mahasiswa-mahasiswa di sini. Ia selalu menundukkan kepalanya saat melewati kerumunan mahasiswa yang sedang nongkrong.

Tapi satu hal yang membuatku konyol.. aku tidak tahu namanya ! dan dengan terpaksa aku memberi jawaban ‘kosong’ pada pertanyaan ke-10 ini.

Ujian pun berakhir, satu per satu lembar jawaban pun dikumpulkan ke tangan dosen itu. Sambil menyodorkan kertas jawaban, aku memberanikan bertanya kepadanya kenapa ia memberi ‘pertanyaan aneh’ itu, serta seberapa pentingkah pertanyaan itu dalam ujian kali ini.

“Justru ini adalah pertanyaan terpenting dalam ujian kali ini” katanya. Beberapa mahasiswa pun ikut memperhatikan ketika dosen itu berbicara.

“Pertanyaan ini memiliki bobot tertinggi dari pada 9 pertanyaan yang lainnya, jika anda tidak mampu menjawabnya, sudah pasti nilai anda hanya C atau D !”

Semua berdecak, aku bertanya kepadanya lagi, “Kenapa Pak ?”

Kata dosen itu sambil tersenyum, “Hanya yang peduli pada orang-orang sekitarnya saja yang pantas jadi dokter.” Ia lalu pergi membawa tumpukan kertas-kertas jawaban ujian itu.


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More

bumerang

Bumerang

oleh Rumah Curhat pada 03 November 2010 jam 5:33

Ingat Australia,

Anda pasti ingat dengan bumerang,

alat berburu yang sangat khas dari suku Aborigin.

Bumerang merupakan salah satu senjata yang unik dibandingkan dengan senjata-senjata lainnya.

Apa keistimewaannya?

Bumerang akan kembali dengan sendirinya jika tidak mengenai sasaran.

Adanya pergeseran titik berat pada bumerang menyebabkan perputaran ke arah semula.

Geli juga ketika ingat pengalaman sederhana ini.

Saya ada janji untuk ketemu dengan salah seorang teman.

Karena teman tak kunjung datang,

tak ada salahnya saya jalan-jalan di sekitar tempat itu

dan mulai melihat barang-barang yang dipajang di sana.

Just killing time, demikian pikir saya.

Lalu ketika melihat sebuah barang yang cukup menarik,

saya iseng bertanya harganya meski tidak ada niatan sama sekali untuk membeli barang itu.

Ketika penjual menyebutkan harganya,

sekali lagi saya iseng untuk menawar dengan harga yang sangat rendah,

karena memang saya tidak ada niat sama sekali untuk membeli barang itu.

Yang membuat saya jadi gelagapan adalah

ketika si penjual tahu-tahu menurunkan barang itu dan memberikannya kepada saya,

tanda jadi transaksi.

Cukup menyesal karena saya sebenarnya hanya iseng saja,

tapi sekarang harus merogoh kocek untuk barang yang tak ingin saya beli.

Meski demikian,

bersyukur karena saya dapat sebuah pelajaran berharga,

hati-hati dengan setiap kata yang keluar dari mulut kita, karena itu bisa menyulitkan kita.

Bumerang bisa jadi senjata makan tuan,

demikian juga halnya dengan perkataan yang keluar dari mulut kita.

Perkataan yang tak tepat waktu untuk diucapkan,

perkataan yang tidak tepat kepada siapa harus dikatakan,

perkataan kosong, sembrono dan perkataan yang sia-sia

kadangkala bisa menyulitkan diri kita sendiri pada akhirnya.

Itu sebabnya orang bijak akan berpikir berkali-kali sebelum mengeluarkan satu perkataan,

bukannya berkata-kata dulu baru kemudian berpikir dengan apa yang sudah dikatakan.

Kalau kita mau sedikit lebih jujur,

bukankah banyak kesulitan dan masalah yang kita hadapi sekarang ini

sebagai akibat perkataan kita yang sembrono dan tak tepat pada waktunya?

Orang bijak mengeluarkan perkataan yang tepat, pada waktu yang tepat dan pada orang yang tepat.

(Kwik)


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat
Read More