Popular Posts

masukan E-mail mu untuk berlannganan:

Delivered by FeedBurner

Selasa, 21 Desember 2010

berfikir positif

Alkisah,

zaman dulu hiduplah seorang Raja tampan yang masih muda

dan punya seorang Ajudan yg cerdas dan selalu berpikir positf.

Suatu hari, Raja dan si Ajudan melakukan perjalanan dengan melintasi hutan lebat.

Di tengah jalan, Raja haus

dan Ajudan meminta salah satu pengawal mengambil kelapa untuk diminum oleh Raja.

Tanpa disengaja, Raja mengigit batok kelapa yang keras,

sehingga 2 gigi depannya patah.

Raja marah kepada Ajudan, tapi Ajudan malah tertawa.

"Kenapa kamu tertawa?" tanya Raja.

"Maaf Baginda, karna itu adalah pertanda keberuntungan bagi baginda.

Hamba selalu yakin bahwa dibalik tiap kejadian yang tak mengenakkan,

selalu ada sisi baik yang tak dapat kita lihat," jawab Ajudan.

Tapi Raja malah menjadi murka dan memerintahkan pengawal untuk menangkap Ajudan

serta mengikat tangannya dan melemparkannya ke dalam lubang kering yang ada di sekitar tempat itu.

Ajudan sama sekali tidak memprotes dan menurut saja kehendak Raja.

Ketika rombongan Raja telah berjalan cukup jauh,

tiba-tiba segerombolan suku liar datang menghadang.

Raja ditangkap karena dianggap paling muda

dan tampan dipilih untuk dikurbankan kepada dewa Gunung Api.

Pada saat upacara akan dimulai,

Kepala Suku kaget melihat satu gigi dari sang Raja telah tanggal.

"Kami tak bisa menggunakanmu sebagai kurban,

karena Dewa Gunung Api hanya berkenan menerima kurban yang tubuhnya lengkap.

Kamu boleh pergi sekarang!!" kata Kepala Suku Liar

Raja berlari meninggalkan suku liar dan teringat perkataan Ajudannya,

bahwa dari sesuatu kejadian yang dianggapnya sebagai kesialan

selalu ada sisi lain yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya.

Lalu Raja pergi ke sumur kering tempat ia menjebloskan Ajudan dan berkata:

"Engkau memang berpikiran positif, aku minta maaf."

Sambil menolong Ajudan keluar dari lubang ia menceritakan semua kejadian yang dialaminya.

"Baginda tak perlu meminta maaf, bukankah itu adalah sebuah keberuntungan juga bagi hamba

karna telah melemparkan hamba ke dalam sumur ini?

Seandainya ikut bersama Baginda,

suku liar itu akan memotong kepala hamba sebagai kurban untuk Dewa mereka.

Hamba berterima kasih pada baginda," jawab Ajudan.

Ketika mereka tiba kembali di istananya maka

Raja mengumumkan bahwa Ajudan diangkat menjadi Perdana Menterinya.


REPOSTING DARI TEMAN SAYA rumah curhat

0 komentar

Posting Komentar